Sabtu, 16 Juli 2011

Bruno Mars - Just The Way You Are



Oh her eyes, her eyes

Make the stars look like they're not shining

Her hair, her hair

Falls perfectly without her trying

She's so beautiful

And I tell her every day

Yeah I know, I know

When I compliment her

She wont believe me

And its so, its so

Sad to think she don't see what I see

But every time she asks me do I look okay
I say

When I see your face

There's not a thing that I would change

Cause you're amazing

Just the way you are

And when you smile,
 
The whole world stops and stares for awhile

Cause girl you're amazing

Just the way you are

Her nails, her nails
 
I could kiss them all day if she'd let me

Her laugh, her laugh

She hates but I think its so sexy

She's so beautiful

And I tell her every day
 

Oh you know, you know, you know

Id never ask you to change

If perfect is what you're searching for

Then just stay the same

So don't even bother asking

If you look okay

You know I say

When I see your face
 

There's not a thing that I would change

Cause you're amazing

Just the way you are

And when you smile,

The whole world stops and stares
 
for awhile

Cause girl you're amazing

Just the way you are

The way you are

The way you are

Girl you're amazing

Just the way you are

When I see your face
 
There's not a thing that I would change
 
Cause you're amazing

Just the way you are

And when you smile,

The whole world stops and stares for awhile

Cause girl you're amazing

Just the way you are

Dari Mana Datangnya Air di Bumi?

Air tidak muncul bersamaan dengan terbentuknya Bumi, sekitar 4,5 miliar tahun lalu.


Kalau air hadir bersamaan dengan terbentuknya planet Bumi pada 4,5 miliar tahun lalu, ia kemungkinan besar sudah menguap karena panasnya Matahari yang ketika itu masih muda. (starryskies.com)

Asal muasal air di planet kita, yang meliputi hingga 70 persen dari permukaan Bumi masih misterius bagi para ilmuwan. Banyak yang berpendapat bahwa air tidak muncul bersamaan dengan terbentuknya Bumi, namun objek dari angkasa yang mengantarkannya ke planet kita.

Diperkirakan, kalau air datang bersamaan dengan terbentuknya planet Bumi pada 4,5 miliar tahun lalu, ia kemungkinan besar sudah menguap karena panasnya Matahari yang ketika itu masih muda. Artinya, air kemungkinan datang dari tempat lain.

Planet-planet dalam (Merkurius, Venus, Mars) juga ketika tata surya baru mulai dibentuk, masih terlalu panas untuk menyimpan air. Jadi, kemungkinan air di Bumi juga tidak datang dari sana. Namun, planet-planet dan benda-benda angkasa lain seperti bulan-bulan milik Jupiter, komet, dan lain-lain cukup jauh dari Matahari hingga memungkinkan untuk punya es.

Selama periode sektar 4 miliar tahun lalu, yang disebut dengan periode Late Heavy Bombardment, objek raksasa, kemungkinan datang dari luar tata surya, menghujani Bumi dan planet-planet dalam lainnya. Ada kemungkinan bahwa objek-objek ini dipenuhi oleh air. Tabrakan Bumi dengan objek-objek inilah yang membuat planet kita dipenuhi air.

Lalu, objek apa yang mengantarkan air?

Untuk beberapa lama, astronom memperkirakan bahwa komet, terbuat dari bongkahan es dan batu yang memiliki uapan es di buntutnya yang panjang dan terus-menerus mengitari Matahari, diperkirakan menjadi pelakunya.

Namun demikian, pengukuran jarak jauh terhadap air yang menguap dari beberapa komet besar yang ada saat ini seperti komet Halley, Hyakutake, dan Hale-Bopp mengungkapkan bahwa es yang ada di sana terbuat dari tipe H2O yang berbeda karena mengandung isotop hidrogen yang lebih berat dibanding es yang biasa ada di Bumi.

Artinya, komet-komet ini bukanlah sumber air bagi Bumi.

Dicoretnya komet-komet besar dari daftar tersangka sumber air, astronom kembali mencari petunjuk apakah air yang ada di bumi datang dari sabuk asteroid.

Kawasan yang terdiri dari ratusan ribu asteroid yang mengorbit Matahari di antara planet dalam dan planet luar sebelumnya diyakini terlalu dekat ke Matahari untuk menyimpan air. Namun dari bukti-bukti terbaru, diketahui bahwa ada es di asteroid 24 Themis yang ada di sana.

Temuan ini, dan es di asteroid lain mengindikasikan bahwa kemungkinan ada lebih banyak es di sabuk asteroid dibanding perkiraan sebelumnya. Ini kemungkinan menjadi sumber datangnya air di Bumi.

Saat ini, seperti dikutip dari Life’s Little Mysteries, 14 Juli 2011, satelit pemantau seperti DAWN milik NASA sudah dikirim untuk mengeksplorasi asteroid. Harapannya, dalam beberapa tahun ke depan, kita akan mengetahui lebih banyak seputar es air misterius yang berpotensi membantu kita memahami bagaimana asal muasal air di Bumi.